HOME (3) NEWS (3)

PMI Gelar Peluncuran Album "Suara Sahabat" di Rolling Stone Live Venue

Diposting oleh pmr bppi baleendah

Kamis, 17 Desember 2009

12/15/2001
Info PMI Pusat

PMI bersama 15 orang musisi serta 3 grup band ternama di Indonesia, mempersembahkan sebuah album bertema kemanusiaan. Album musik dengan tajuk “Suara Sahabat” dijadwalkan akan resmi diluncurkan oleh PMI pada Rabu malam, 16 Desember 2009 di Rolling Stone Live Venue, Jl. Ampera No. 16, Kemang, Jakarta Selatan.

Album dengan 12 lagu ini berisi musik beraneka genre, mulai dari musik rock, Hiphop music, Rhythm and Blues, slow pop, balada, dan jazzy.

Dwiki Dharmawan selaku Music Director dari album “Suara Sahabat” ini menyatakan, “Musik dalam album ini sangat variatif. Ini semua adalah sebuah bentuk panggilan jiwa dari kami para musisi Indonesia untuk mendonasikan karya terbaik kami kepada masyarakat melalui PMI. Ini adalah cara kami berbagi melalui kemampuan yang kami miliki.”

Dukungan yang sangat besar dari para musisi yang terlibat di dalamnya merupakan wujud dari rasa simpati yang begitu dalam dari mereka. Sebuah model donasi ini kemudian dikemas menarik untuk diluncurkan kepada masyarakat luas.

“Album “Suara Sahabat” merupakan sebuah model penggalangan dana yang diselenggarakan PMI dalam konsep music campaigne,” ungkap Kepala Divisi Pengembangan Sumber Daya Markas Pusat PMI, Muhammad Thoriq (15/12).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penggalangan dana melalui konsep music campaigne ini diperoleh dari hasil penjualan album “Suara Sahabat”, album eksklusif lengkap dengan tanda tangan musisinya, ditambah dengan menchandise penyertanya.

“Untuk tahap pertama, album ini akan dicetak dalam jumlah terbatas sebanyak 5.000 copy. Jumlah ini akan disebarkan ke seluruh cabang PMI. Untuk pihak yang tertarik silahkan hubungi kantor cabang PMI terdekat. Selanjutnya, pada Januari 2010 mendatang PMI akan menambah jumlahnya mencapai 25.000 copy, dan akan dilepas ke pasar melalui distributor yang ditunjuk,” tambahnya.

Album ini ditargetkan untuk menjangkau berbagai kalangan. Dua belas lagu didalamnya angkat bicara tentang berbagai hal termasuk didalamnya tema-tema tentang kehidupan anak-anak di dunia, kesetaraan jender, motivasi menyumbangkan darah serta berbagi untuk kemanusiaan.

Bens Leo, seorang pengamat musik ternama Indonesia yang juga terlibat dalam tim seleksi list lagu dalam album “Suara Sahabat” ini mengatakan, “Sebagai sebuah album kemanusiaan, album Suara Sahabat bisa diprediksi cukup sukses di pasar musik tanah air karena didalamnya ada sekitar 7 judul lagu yang bisa menjadi hits.”

Bersama Bens Leo, ada dua orang pengamat musik dari media yaitu Farre Soeratman dan Leonardus Surya yang juga terlibat dalam seleksi list lagu album “Suara Sahabat”. Direncanakan, 12 lagu didalamnya juga akan diluncurkan dalam bentuk Ring Back Tone (RBT) dengan menggandeng beberapa provider besar yaitu Indosat, Telkomsel, dan XL.

Pada malam peluncuran album “Suara Sahabat”, Rabu esok (16/12), seluruh artis dan musisi yang terlibat dalam album musik kemanusiaan ini akan hadir di di Rolling Stone Live Venue, Jakarta. Diantaranya, Fariz RM, Tompi, Oppie Andaresta, Ita Purnamasari, Iga Mawarni, Dwiki Dharmawan, Sigit Wardana, Nugie, Thinkerbell, Tina Talisa, Dira Sugandi, Intan Karim, SABA Family, Cosmic Band, dan Kunci Band. Dalam konser mini promo album kemanusiaan ini, mereka akan tampil dan mempersembahkan beberapa lagu unggulan. *

(Dok. Foto Istimewa Divisi Pengembangan Sumber Daya Markas Pusat PMI)

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi: Muhammad Thoriq, Kepala Divisi Pengembangan Sumber Daya, Tlp. 021-7992325 ext. 207. Hp. 081808397300.

Continue Reading

0 komentar:

Penanggulangan Gempa

Diposting oleh pmr bppi baleendah

PETUNJUK BILA TERJADI GEMPA

  • Saat itu juga umumkan terjadinya gempa bumi dan pegawai / masyarakat / anak-anak sekolah segera dihimbau segera berlindung di bawah meja atau mendekati tiang utama bangunan.
  • Disusul dengan instruksi evakuasi untuk meninggalkan gedung secepat mungkin

  • Pandu pegawai / masyarakat / anak-anak sekolah agar berhimpun di lapangan yg relatif aman
  • Lakukan penyisiran ruangan untuk melihat kemungkinan adanya korban atau kerusakan
  • Setelah keadaan relatif aman, maka pegawai / masyarakat / anak-anak sekolah dapat melakukan aktifitas kembali.

Bila anda sedang berada dalam ruangan:

  1. Tetaplah tenang / jangan panik
  2. Berlindung di bawah meja atau bangku yang kuat & pegangan erat-erat / lindungi kepala anda dengan bantal, tas atau yang lain.
  3. Berada di sudut atau menuju jalan keluar yang konstruksi bangunannya kuat.
  4. Pilih tempat yang ada aliran udara
  5. Hindari sesuatu yang mudah runtuh

Bila anda sedang berada dalam ruangan:

  1. Bergeraklah ke daerah terbuka bebas.
  2. Hindarilah pohon, dinding, jauhi aliran listrik dsb

Bila anda berjalan dekat bangunan:

  1. Merunduklah ke dalam pintu, berlindung di bawah kusen pintu agar terhindar dari kejatuhan benda-benda

Bila berada dalam ruangan yang penuh :

  1. Keluarlah secara tertib
  2. Bergeraklah menjauhi benda yang mudah jatuh

Bila berada di dalam bangunan tinggi :

  1. Berlindunglah di bawah sesuatu yang kuat misalnya meja
  2. Jauhi jendela intuk menghindari pecahan kaca
  3. Tetap bertahan di lantai yang sama
  4. Ikuti petunjuk petugas setempat
  5. Hindari menggunakan lift / escalator
Continue Reading

0 komentar:

Tips-tips Untuk Pertolongan Pertama ! ! ! !

Diposting oleh pmr bppi baleendah

Senin, 14 Desember 2009

Kegiatan Alam Terbuka (KAT) adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan di lokasi yang masih alami baik berupa hutan, perbukitan, pantai dll. Kegiatan di alam terbuka saat ini banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif wisata, kegiatan pendidikan dan bahkan penelitian. Selain untuk tujuan-tujuan tersebut, kegiatan ini juga bermanfaat untuk mengenal Kebesaran Illahi melalui keajaiban alam yang merupakan ciptaan-Nya berupa berbagai keneragaman hayati yang sangat beraneka ragam yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri.

Namun dalam pelaksanaanya, kegiatan ini ternyata memiliki resiko yang cukup tinggi. Karena tidak seperti kegiatan wisata lainnya yang didukung oleh fasilitas yang menunjang keselamatan pelaku atau pengunjung, Kegiatan Alam Terbuka justru sangat rentan terjadinya kecelakaan karena memang kegiatan ini dilaksanakan ditempat yang masih alami seperti kondisi perbukitan terjal, jurang, aliran sungai yang deras, dan kondisi alam lainnya yang berpotensi menimbulkan bahaya dan juga mempersulit upaya penyelamatan bagi korban atau penderita.

Meskipun bukan suatu hal yang diharapkan, kecelakaan (accident) memerlukan langkah antisipatif yang diantaranya dengan mengetahui atau mendiagnosa penyakit maupun akibat kecelakaan, penanganan terhadap korban dan evakuasi korban bila diperlukan. Hal ini memerlukan pengetahuan agar korban tidak mengalami resiko cidera yang lebih besar.

II. DEFINISI

Pertolongan Pertama (PP) adalah perawatan pertama yang diberikan kepada orang yang mendapat kecelakaan atau sakit yang tiba-tiba datang sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga medis. Ini berarti:

1. Pertolongan Pertama harus diberikan secara cepat walaupun perawatan selanjutnya tertunda.

2. Pertolongan Pertama harus tepat sehingga akan meringankan sakit korban bukan menambah sakit korban.

III. DASAR-DASAR PERTOLONGAN PERTAMA

Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi. Jadi tindakan Pertolongan Pertama (PP) ini bukanlah tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si penderita sembuh dari penyakit yang dialami. Pertolongan Pertama biasanya diberikan oleh orang-orang disekitar korban yang diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat sebab penanganan yang salah dapat berakibat buruk, cacat tubuh bahkan kematian.

Namun sebelum kita memasuki pembahasan kearah penanggulangan atau pengobatan terhadap luka, akan lebih baik kita berbicara dulu mengenai pencegahan terhadap suatu kecelakaan (accident), terutama dalam kegiatan di alam bebas. Selain itu harus kita garis bawahi bahwa situasi dalam berkegiatan sering memerlukan bukan sekedar pengetahuan kita tentang pengobatan, namun lebih kepada pemahaman kita akan prinsip-prinsip pertolongan terhadap korban. Sekedar contoh, beberapa peralatan yang disebutkan dalam materi ini kemungkinan tidak selalu ada pada setiap kegiatan, aka kita dituntut kreatif dan mampu menguasai setiap keadaan.

a. Prinsip Dasar

Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat tersebut diantaranya:

1. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya.

2. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota.

3. Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain.

b. Sistematika Pertolongan Pertama

Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah :

1. Jangan Panik

Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong.

2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.

Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban.

3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.

Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan.

4. Pendarahan.

Pendarahan yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.

5. Perhatikan tanda-tanda shock.

Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh yang lain. Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar, baringankan telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami cidera di dada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk.

6. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.

Korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila korban hendak diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang patah dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan sampai saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan.

7. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.

Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban ke sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang berkompeten.

IV. KASUS-KASUS KECELAKAAN ATAU GANGGUAN DALAM KEGIATAN ALAM TERBUKA

Berikut adalah kasus-kasus kecelakaan atau gangguan yang sering terjadi dalam kegiatan di alam terbuka berikut gejala dan penanganannya:

a. Pingsan (Syncope/collapse) yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea.

Gejala
· Perasaan limbung
· Pandangan berkunang-kunang
· Telinga berdenging
· Nafas tidak teratur
· Muka pucat
· Biji mata melebar
· Lemas
· Keringat dingin
· Menguap berlebihan
· Tak respon (beberapa menit)
· Denyut nadi lambat

Penanganan
1. Baringkan korban dalam posisi terlentang
2. Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
3. Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan
4. Beri udara segar
5. Periksa kemungkinan cedera lain
6. Selimuti korban
7. Korban diistirahatkan beberapa saat
8. Bila tak segera sadar >> periksa nafas dan nadi >> posisi stabil >> Rujuk ke instansi kesehatan

b. Dehidrasi yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan.

Gejala dan tanda dehidrasi

Dehidrasi ringan
· Defisit cairan 5% dari berat badan
· Penderita merasa haus
· Denyut nadi lebih dari 90x/menit

Dehidrasi sedang
· Defisit cairan antara 5-10% dari berat badan
· Nadi lebih dari 90x/menit
· Nadi lemah
· Sangat haus

Dehidrasi berat
· Defisit cairan lebih dari 10% dari berat badan
· Hipotensi
· Mata cekung
· Nadi sangat lemah, sampai tak terasa
· Kejang-kejang

Penanganan
1. Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock
2. mengganti elektrolit yang lemah
3. Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada
4. Memberantas penyebabnya
5. Rutinlah minum jangan tunggu haus

c. Asma yaitu penyempitan/gangguan saluran pernafasan.

Gejala
· Sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik nafas
· Canned be heard the voice of the additional breath
· Otot Bantu nafas terlihat menonjol (dileher)
· Irama nafas tidak teratur
· Terjadinya perubahan warna kulit (merah/pucat/kebiruan/sianosis)
· Kesadaran menurun (gelisah/meracau)

Penanganan
1. Tenangkan korban
2. Bawa ketempat yang luas dan sejuk
3. Posisikan ½ duduk
4. Atur nafas
5. Beri oksigen (bantu) bila diperlukan

Kalo mau tau lebih lanjut tentang Aturan untuk Pertolongan Pertama cukup klik aja,.... (disini ) atau kalo anda tingkat SMA (WIRA) ,.... (disini)

Continue Reading

0 komentar:

Sejarah Palang Merah Remaja

Diposting oleh pmr bppi baleendah

Di samping ini adalah salah satu kegiatan anak-anak PMR yang sedang melakukan pertolongan kepada korban yang mengalami kecelakaan dimna PMR adalah suatu Organisasi Kemanusiaan yang di ikuti oleh anak - anak remaja ( SD, SMP dan SMA ) dimana tingkatan tersebut SD (Mula), SMP (Madya) dan SMA(Wira) mungkin kalo kita dengar nama PMR mungkin sudah tidak asinglagi tapi di antara teman - teman sekalian belum tau akan terbentuknyaorganisasi Palang Merah Remaja ini ( PMR). Terbentuknya Palang Merah Remaja dilatar belakangi oleh terjadinya Perang Dunia I (1914 – 1918) pada waktu itu Australia sedang mengalami peperangan. Karena Palang Merah Australia kekurangan tenaga untuk memberikan bantuan, akhirnya mengerahkan anak-anak sekolah supaya turut membantu sesuai dengan kemampuannya. Mereka diberikan tugas – tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian-pakaian bekas dan majalah-majalah serta Koran bekas. Anak-anak tersebut terhimpun dalam suatu badan yang disebut Palang Merah Remaja.
Pada tahun 1919 didalam siding Liga Perhimpunan Palang Merah Internasional diputuskan bahwa gerakan Palang Merah Remaja menjadi satu bagian dari perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Kemudian usaha tersebut diikuti oleh Negara-negara lain. Dan pada tahun 1960, dari 145 Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Ssabit Merah sebagian besar sudah memiliki Palang Merah Remaja.

Di Indonesia pada Kongres PMI ke-IV tepatnya bulan Januari 1950 di Jakarta, PMI membentuk Palang Merah Remaja yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita Abdurrahman. Pada tanggal 1 Maret 1950 berdirilah Palang Merah Remaja secara resmi di Indonesia. Sebelumnya pada awal pendirian bernama Palang Merah Pemuda (PMP) kemudian menjadi Palang Merah Remaja (PMR).

Continue Reading

0 komentar:

SEKOLAH SIAGA BENCANA

Diposting oleh pmr bppi baleendah

Rabu, 30 September 2009

“Kita akan selalu hidup dan berdampingan dengan Hazard (ancaman/bahaya), tapi bencana dapat dihilangkan apabila kita melakukan serta meningkatkan kapasitas dan upaya-upaya pengurangan resiko secara maksimal.”
***

Remaja adalah element paling dasar yang bisa menjadi objek ataupun menjadi subyek dari sebuah resiko bencana. Menjadi Objek, apabila remaja kurang siap dan tidak tahu cara-cara pengurangan resiko serta memiliki perilaku yang berisiko menyebabkan terjadinya bencana, maka tidak menutup kemungkinan ketika terjadi bencana ataupun masalah kesehatan, remaja akan menjadi sebuah objek penderita dari dampak yang ditimbulkan oleh bencana itu sendiri. Menjadi Subjeck, ada dua kemungkinan dalam kategori subjeck ini; pertama, subjeck dalam pengertian Renaja itu sendirilah yang menyebabkan bahaya/ancaman di sekitarnya meningkat menjadi bencana. Yang masuk ke dalam kategori ini adalah remaja yang pengetahuan, kesadaran serta kesiapsiagaannya kurang dalam menghadapi ancaman ataupun bencana yang terjadi didaerahnya sendiri. Kedua; subjeck dalam pengertian ini adalah masyarakat/kelompok remaja yang bisa menjadi pelaku utama dalam hal pencegahan ataupun pengurangan resiko terhadap bencana.
Bagaimana cara kita menjadi pelaku dalam Upaya Pengurangan Resiko Bencana dan Masalah Kesehatan di lingkungan sekolah kita? Jika kita sebagai remaja yang peduli terhadap lingkungan dan ingin melakukan hal tersebut, dibawah ini ada beberapa langkah yang harus kita lakukan untuk merencanakan dan melakukan kegiatan pengurangan risiko berbasis remaja di lingkungan sekolah kalian. Cara-caranya sebagai berikut:
1. Pemetaan dan Analisa Masalah
Lakukan analisa disekitar lingkungan sekolahmu mengenai hal-hal yang menjadi penyebab ataupun menjadi sumber-sumber bahaya, kapasitas apa saja yang ada disekolahmu, dan sebagainya. Selain itu, buatlah peta lingkungan sekolah dan tandailah daerah-daerah yang rawan atau menjadi sumber bencana, buat juga jalur evakuasi disekolahmu agar saat terjadi bencana warga sekolah sudah tau jalur aman untuk menyelamatkan diri. Mintalah bantuan guru/Pembina PMR atau juga Kakak-kakak dari PMI jika menemukan kendala.
2. Perencanaan Partisivatif
Buatlah suatu rencana kegiatan yang akan kalian lakukan, jangan lupa ajak yang lainnya untuk melakukan analisa dan perencanaan secara bersama-sama.
3. Advokasi dan Diseminasi
Lakukanlah pendekatan terhadap orang-orang yang berpengaruh disekolahmu seperti Kepala Sekolah atau warga sekolah lainnya untuk mendukung kegiatan yang akan kalian lakukan. Sebarkanlah informasi yang telah kalian dapat dan rencanakan kepada seluruh warga sekolahmu.
4. Mitigasi
Mitigasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana. Misalnya kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah, latihan pertolongan pertama, membuat madding ayo siaga, dll dech….
5. Monitoring dan Evaluasi
Lakukanlah monitoring dan evaluasi tentang kegiatan yang telah kalian laksanakan, carilah kendala-kendala yang dihadapi dan upaya perbaikan dari kendala-kendala yang dihadapi…

Selamat melakukan aksi nyata dalam kegiatan pengurangan resiko bencana dan masalah kesehatan di lingkangan disekolahmu yupz……
Jangan lupa kegiatan yang telah kalian laksanakan dilaporankan ke PMI Cabang yach...

Continue Reading

0 komentar:

darah... keringat....,dan air mata ... ....

Diposting oleh pmr bppi baleendah

Palang Merah Indonesia (PMI) yang usianya kini menginjak 64 Tahun, menerima penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) atas prestasinya dalam mengerahkan 154 armada ambulans dan menyiagakan 319 pos pertolongan pertama selama arus mudik lebaran di 7 propinsi (Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur). Jumlah kendaraan tersebut merupakan bagian dari 310 ambulans yang dimiliki dan dikerahkan PMI untuk membantu para pemudik selama arus mudik Idul Fitri 1430 H di seluruh daerah di Indonesia.

Prestasi tersebut sungguh sangat membanggakan bagi kami anggota relawan Palang Merah Indonesia,,,, karena dibalik penghargaan yang telah diraih, ada perjuangan dan pengorbanan yang telah diberikan oleh relawan-relawan PMI.. Bukan hanya pengorbanan materi dan tenaga, ada pengorbanan yang sangat besar yang telah diberikan oleh seorang relawan yang telah membantu mewujudkan prestasi gemilang PMI dalam catatan MURI. Seorang relawan telah mengorbankan jiwa dan raganya, sahabat kami, saudara kami, Nunu Nugraha (KSR PMI Kota Bandung) telah pulang ke pangkuan-Nya ketika dia hendak bertugas karena kecelakaan di jalan raya...

Seorang relawan telah pergi,,, dan tak mungkin dia kan kembali,,, Saudaraku,, semoga kau damai disisi-Nya,,,,

Darah,,
Keringat,,,
dan air mata telah kami berikan untuk mengharumkan citra organisasi PMi...
Jayalah terus PMI, teruslah berjuang untuk kemanusiaan...
kami, para relawan pmi akan terus berjuang bersamamu......

Continue Reading

0 komentar:

The Earthque SUMBAR !!!

Diposting oleh pmr bppi baleendah

Gempa Sumbar Akibatkan Ratusan Rumah Rusak
Rabu, 30 September 2009 - 20:18 wib


Ilustrasi
JAKARTA - Kerusakan yang diakibatkan gempa di Sumatera Barat pada petang tadi cukup besar. Diperkirakan ratusan bangunan rumah mengalami kerusakan.

Informasi dampak gempa disampaikan Kepala Divisi Penanganan Bencana Markas Pusat PMI, Arifin Muh Hadi kepada okezone di Jakarta, Rabu (30/9/2009).

"Jumlahnya lebih dari puluhan. Tapi angka pastinya kita belum dapat karena semua moda komunikasi terputus, kecuali radio," ujarnya.

Kerusakan yang diakibatkan gempa cukup variatif, mulai dari retakan di dinding hingga gedung roboh. "Tapi ini data sementara, karena cakupan wilayah bencana sangat luas," ujarnya.

Continue Reading

0 komentar: